#Pentingnya Komunikasi Yang Baik pada Anak#
Pentingnya
Komunikasi Yang Baik pada Anak
Menurut Rahmat (2007), komunikasi orang tua
dengan anak dikatakan efektif bila kedua belah pihak saling dekat, saling
menyukai dan komunikasi diantara keduanya merupakan hal yang menyenangkan dan adanya
keterbukaan sehingga tumbuh rasa percaya diri. Komunikasi yang efektif
dilandasi adanya keterbukaan dan dukungan yang positif pada anak agar anak
dapat menerima dengan baik apa yang disampaikan oleh orang tua. Dari paparan
tersebut maka penting komunikasi dilakukan secara efektif agar timbal balik
yang diperoleh dari kedua belah pihak dan pesan yang disampaikan dapat
tersampaikan dengan baik.
Menurut Burns (2008) komunikasi yang baik
terdiri dari 3 komponen, yaitu Keterampilan mendengar (Empati), Mengekspresikan
diri secara efektif (Asertif), dan menunjukan kepedulian disertai rasa hormat
(Respect). Kita bisa menyingkatkan dengan EAR agar mudah mengingatnya.
Sedangkan komunikasi yang buruk adalah kebalikannya,anda tidak mau
mendengarkan, tidak mengekspresikan perasaan dengan terbuka, dan tidak
menunjukan kepedulian serta rasa hormat.
Pada anak usia dini, anak baru dapat berpikir
konkrit. Ia belum mampu membedakan antara fantasi dan realita. Selain itu, anak
juga baru mulai belajar teknis cara berbicara dan mengenal kosakata.
Keterbatasan kemampuan komunikasinya membuat anak sering mengandalkan
fisik/perilakunya dalam mengekspresikan diri. Pada kondisi ini anak membutuhkan
bimbingan dari orang tua untuk berbicara dengan baik dan mengelola emosinya
dengan benar. Oleh karena itu orang tua perlu mencontohkan segala sesuatu
dengan baik, Dari cara menghargai orang lain, cara bertindak, cara mendengarkan
orang, cara berbicara yang baik, hingga cara-cara menanamkan nilai nilai
religius pada jiwa anak. Pada usia ini anak akan mudah di tanamkan kecintaan
terhadap sesuatu. Seperti cinta terhadap cara beribadah dan membiasakannya.
Ingat contohkan segala sesuatunya. Jangan hanya menyuruh tanpa memberi teladan.
Anak merupakan cerminan diri kita. Dia akan
seperti apa diri kita. Dalam hal komunikasi si anak sudah mulai di setting
sejak dalam kandungan. Janin dalam kandungan akan terdampak efek komunikasi
yang sering di ucapkan dan di pikirkan oleh ibu saat mengandung. Itulah
sebabnya ketika sedang mengandung, jaga komunikasi dan pikiran kita berada pada
poin positif. Maka energi positif pun akan tersetting secara tidak langsung
oleh janin. Bicaralah yang baik baik, bertindaklah yang baik baik. Berfikir lah
yang baik pula.
Bagaimana
cara yang terbaik dalam berkomunikasi dengan anak?
1.Keterbukaan
Terbukalah
dengan anak terlebih jika anak sudah mampu memahami diri kita, terbuka dalam
hal yang memang harus dipahami anak. Misal orangtua bekerja, sang anak harus
mandiri dan ikut dengan oranglain atau pengasuh, jelaskan bahwa memang ibu ayah
bekerja bukan hal lainnya.
2.Empati
Berempati
bila anak menceritakan masalah atau kegiatan yang dilakukannya tadi.
3. Dukungan,
Berikan
dukungan penuh pada anak selama yang dilakukan positif, bila negatif bisa
diberi pengertian agar anak mau merubah sesuatu yang negative.
4.Rasa Positif,
Selalulah
berpikir positif pada anak dalam segala hal, jangan menjudge terlebih dahulu
tentang perilakunya yang salah namun dengarkan lalu pahami.
5.Kesetaraan/kesamaan.
Komentar
Posting Komentar