PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI

 

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI

Perkembangan anak usia dini mengalami masa keemasan (golden age) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitive untuk menerima berbagai rangsangan.Masa peka pada masing-masing anak secara individual.Pada masa peka ini merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan moral, kognitif, Bahasa, fisik motorik,sosial emosional.

Kehidupan sosial anak-anak berkembang dengan cara yang relatif dapat diprediksi.Jaringan sosial dari hubungan yang intim dengan orang tua atau pengasuh lain yang juga meliputi anggota keluarga lain,orang dewasa yang bukan anggota keluarga,dan teman sebaya.

Teori Erick Erikson tentang perkembangan pribadi dan sosial mengatakan bahwa, selama masa pra sekolah,anak-anak harus menuntaskan krisis kepribadian antara inisiatif versus rasa bersalah.

Perkembangan sosial selama 2 tahun pertama meliputi perkembangan tanda-tanda sosial diantaranya teman sebaya.Gaya sosial pada pada masa toddler berhubungan dengan sejarah kelekatan.Perkembangan perilaku sosial diantarannya empati anak sudah mulai sejak usia 12 bulan,saat bayi merespons kesedihan orang lain, pada usia 0 sampai 12 bulan bayi dapat menunjukan kesedihan dirinya seperti anak mampu menunjukan emosi tidak suka menangis dan merespons jika diajak bercanda,anak mampu menunjukan emosi tidak suka dengan berteriak,dan pada usia 18-22 bulan bayi tersebut dapat mencoba menghibur teman sebaya yang sedih, sudah mulai berbagi mainan dengan mainan orang lain,anak mampu memperlihatkan ekspresi rasa takut.

Pada usia 2 sampai 6 tahun anak-anak secara bertahap belajar bagaimana menjadi anggota sosial. Tugas utama selama masa ini adalah sosialisasi. Proses sosialisasi dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Hubungan dengan saudara kandung dan teman sebaya. Kondisi tempat tinggal,dan lingkungan sekitar tempat tinggal anak. Selama masa pra sekolah teman sebaya mulai memainkan peran yang yakin penting dalam perkebangan sosial emosi anak-anak.Hubungan anak-anak dengan teman sebaya mereka berbeda-beda dalam beberapa hal dari interaksi mereka dengan orang dewasa. Permainan dengan teman sebaya memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan orang lain yang pintar perkembangan nya mirip dengan tingkat perkembangan mereka sendiri. Pada masa sekolah anak mulai mampu mengenal istilah,nakal,baik, jahat,bisa mengenal orang yang Namanya,sudah bisa membedakan teman ini baik,dan ini jahat, mampu berinteraksi dengan teman sebaya baik bekerja sama.Pada usia 6 tahun sampai 8 tahun anak mengalami teransisi dari PAUD kekelas-kelas awal sekolah dasar. Pada masa ini anak menghadapi peran-peran baru yang sangat penting baik dari segi sosial maupun perkembangan emosionalnya. Prustasi dan penerimaan sosial sangat penting  dalam kehidupan anak. Perkembangan sosial emosi anak dipengaruhi oleh kemampuan pengambilan peran sosial yang muncul. Mereka menyadari pikiran perasaan dan sikap orang lain. Demikian pula mereka menjadi lebih sadar dan perhatian terhadap pandangan orang tentang dirinya.Citra diri positif atau negatife anak dipengaruhi oleh apakah ia berasil atau tidak dalam pergaulan sosial.

Berbicara mengenai emosi, yang kita bayangkan biasanya seperti amarah yang luar biasa atau perasaan yang sangat Bahagia, akan tetapi emosi juga dapat samar-samar seperti perasaan tidak nyaman Ketika berada pada situasi dan kondisi tertentu atau perasaan seorang ibu menggendong anaknya. Namun Sebagian besar para ahli mengklafikasikan emosi sebagai sesuatu yang positif atau negative,contoh emosi positif seperti senang dan cinta serta emosi negatife seperti marah,cenburu atau berkeluh kesah.

Emosi pada anak dipengaruhu oleh dasar biologis dan masa lalu yang dijalaninya. Charles Darwin dal bukunya yang berjudul “ The Expression of Emotion in Man and Animals “ menyebutkan bahwa ekspresi wajah manusia merupakan sesuatu bersifat bawaan dan buka hasil pembelajaran. Ekspresi ini bersifat universal yang terdapat dibergai seluruh dunia dan merupakan hasil epolusi emosi pada binatang . Hasil perbandingan yang dilakukan  Darwin antara gertakan manusia dengan serangan pada anjing tau desisan yang dikeluarkan oleh kucing. Para psikolog masa kini juga masih percaya bahwa emosi dan ekspresi memiliki dasar biologis yang kuat  (Goldsmith,2002;Goldsmith & Davidson, 2004 ). Contohnya seorang anak kecil yang buta sejak kecil dan tidak pernah melihat orang sedih dan tersenyum  namun dapat mrmperlihatka ekspresi serupa seperti  anak-anak normal pada umumny. Berdasarkan hasil penelitian tersebut para ahli menemukan bahwa emosi dasar seperti Bahagia, terkejut, marah dan takut., memiliki ekspresi yang sama pada budaya yang berbeda.

Contoh : Gambar anak yang sedang menangis


 

 

 

 

 



 Contoh  : Gambar anak yang sedang tertawa bahagia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBUTUHAN ANAK USIA DINI

BERMAIN BOY-BOYAN BERSAMA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN

OBSERVASI TANAMAN POHON PEPAYA