BERMAIN SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN BAGI ANAK USIA DINI
Setiap
anak memiliki bakat kreatif. Kreativitas merupakan salah satu potensi yang
dimiliki anak yang perlu dikembangkan sejak dini. Ditinjau dari segi
pendidikan, bakat kreatif dapat dikembangkan dan karena itu perlu dipupuk sejak
dini. Bila bakat kreatif anak tidak dipupuk, maka bakat tersebut tidak akan
berkembang, bahkan menjadi bakat yang terpendam dan tidak dapat diwujudkan.
Melalui proses pembelajaran dengan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak,
yaitu melalui bermain, diharapkan dapat merangsang dan memupuk kreativitas anak
sesuai dengan potensi yang dimilikinya untuk pengembangan diri sejak usia dini.
Bermain
bagi anak-anak sangat memberikan manfaat bagi mereka. Anak akan mengenal
berbagai jenis permainan dan masing-masing permainan ini memiliki manfaat yang
berbeda-beda, sehingga kejiwaan mereka akan semakin berkembang.
Pembelajaran
pada anak usia dini dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode
pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:
1.Bercerita
Bercerita
adalah menceritakan atau membacakan cerita yang mengandung nilai-nilai
pendidikan. Melalui cerita daya imajinasi anak dapat ditingkatkan. Bercerita
dapat disertai gambar maupun dalam bentuk lainnya seperti panggung boneka.
Cerita sebaiknya diberikan secara menarik dan membuka kesempatan bagi anak
untuk bertanyadan memberikan tanggapan setelah cerita selesai. Cerita tersebut
akan lebih bermanfaat juka dilaksanakan sesuai dengan minat, kemampuan dan
kebutuhan anak.
2.Bernyanyi
Bernyanyi
adalah kegiatan dalam melagukan pesan-pesan yang mengandung unsur pendidikan.
Dengan bernyanyi anak dapat terbawa kepada situasi emosional seperti sedih dan
gembira. Bernyanyi juga dapat menumbuhkan rasa estetika.
3.Berdarmawisata
Darmawisata
adalah kunjungan secara langsung ke obyek-objek yang sesuai dengan bahan
kegiatan yang sedang dibahas di lingkungan kehidupan anak. Kegiatan tersebut
dilakukan di luar ruangan terutama untuk melihat, mendengar, merasakan,
mengalami langsung berbagai keadaan atau peristiwa dilingkungannya. Hal ini
dapat diwujudkan antara lain melalui darmawisata ke pasar, sawah, pantai,
kebun, dan lainnya.
4.Bermain
Peran
Bermain
peran adalah permainan yang dilakukan untuk memerankan tokoh-tokoh,
benda-benda, dan peran-peran tertentu sekitar aanak. bermain peran merupakan
kegiatan menirukan perbuatan orang lain di sekitarnya. Dengan bermain peran,
kebiasaan dan kesukaan anak untuk meniru akan tersalurkan serta dapat
mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan penghayatan terhadap bahan kegiatan
yang dilaksanakan.
5.Peragaan/Demonstrasi
Peragaan/demonstrasi
adalah kegiatan dimana tenaga pendidik/tutor memberikan contoh terlebih dahulu,
kemudian ditirukan anak-anak. Peragaan/demonstrasi ini sesuai untuk melatih
keterampilan dan cara-cara yang memerlukan contoh yang benar.
6.Pemberian
Tugas
Pemberian
tugas merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk
melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan
sehingga anak dapat mengalami secara nyata dan melaksanakan tugas secara
tuntas. Tugas dapat diberikan secara berkelompok ataupun individual.
7.Latihan
Latihan
adalah kegiatan melatih anak untuk menguasai khususnya kemampuan psikomotorik
yang menuntut koordinasi antara otot-otot mata dan otak. Latihan diberikan
sesuai dengan langkahlangkah secara berurutan.
Dari
sini, maka di antara metode pembelajaran yang telah disebutkan adalah melalui
bermain. Bermain adalah salah satu pendekatan dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan untuk anak usia dini. Dengan menggunakan strategi, metode/bahan dan
media yang menarik, permainan dapat diikuti anak secara menyenangkan. Melalui
bermain anak diajak untuk berekplorasi (penjajakan), menemukan, dan
memanfaatkan benda-benda di sekitarnya. permainan sebagai “kebutuhan batiniah”
setiap anak karena bermain mampu menyenangkan hati, meningkatkan keterampilan
dan meningkatkan perkembangan anak. Konsep bermain inilah yang kemudian
disebutnya sebagai belajar sambil bermain.
Komentar
Posting Komentar